Menelusuri tata kelola keuangan publik di Bantul memang tidaklah mudah. Tantangan dan peluang yang ada dalam mengelola keuangan publik di daerah ini perlu dipahami dengan baik. Sebagai salah satu kabupaten di Yogyakarta, Bantul memiliki potensi yang besar namun juga dihadapkan pada berbagai masalah terkait tata kelola keuangan.
Menurut Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, tata kelola keuangan publik yang baik merupakan kunci utama dalam pembangunan daerah. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik di Bantul. Tantangan memang ada, namun kami juga melihat adanya peluang untuk terus melakukan perbaikan.”
Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam tata kelola keuangan publik di Bantul adalah pengelolaan keuangan yang kurang efisien. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bantul, Slamet Riyadi, “Peningkatan pendapatan daerah dan pengelolaan keuangan yang lebih efisien menjadi fokus utama kami. Dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kualitas SDM, kami yakin dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada.”
Di sisi lain, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan dalam mengelola keuangan publik di Bantul. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bantul, Sri Hartini, “Potensi sumber daya lokal dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan publik dapat menjadi peluang bagi pembangunan daerah. Kami terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan keuangan publik.”
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam tata kelola keuangan publik di Bantul, kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat menjadi kunci utama. Dengan sinergi yang baik, diharapkan Bantul dapat terus maju dalam pembangunan daerah melalui pengelolaan keuangan publik yang baik dan transparan.